Jumat, 11 November 2011

Anak Berkesulitan Belajar

Disekolah sekolah biasa dijumpai anak yang tidak mampu meraih prestasi yang memuaskan, meskipan intelegensi mereka berada di rata-rata, diatas rata-rata bahkan ada pula yang tergolong superior. Anak-anak semacam itu sering disebut dengan anak berkesulitan belajar. 


Albert Einstein, seorang ilmuwan besar yang sering disebut sebagai manusia jenius. Padahal Einstein baru dapat membaca pada umur 9 tahun. Namun pada umur 12 tahun Einstein sudah terkenal sebagai ahli matimatika dan fisika yang cemerlang Ia pernah gagal memasuki perguruan tinggi, dan hingga dua tahun lulus dari perguruan tinggi , ia tidak dapat diterima sebagai tenaga pengajar karena kesulitannya dalam membaca. 




Mengatasi Kesulitan Belajar
    
Anak yang memiliki keterlambatan kemampuan membaca, mengalami kesulitan dalam mengartikan atau mengenali struktur kata-kata (misalnya huruf atau suara yang seharusnya tidak diucapkan, sisipan, penggantian atau kebalikan) atau memahaminya (misalnya, memahami fakta-fakta dasar, gagasan, utama, urutan peristiwa, atau topik sebuah bacaan). Mereka juga mengalami kesulitan lain seperti cepat melupakan apa yang telah dibacanya. Sebagian ahli berargumen bahwa kesulitan mengenali bunti-bunyi bahasa (fonem) merupakan dasar bagi keterlambatan kemampuan membaca, dimana kemampuan ini penting sekali bagi pemahaman hubungan antara bunyi bahasa dan tulisan yang mewakilinya. Istilah lain yang sering dipergunakan untuk menyebutkan keterlambatan membaca adalah disleksia. Istilah ini sebenarnya merupakan nama bagi salh satu jenis keterlambatan membaca saja. Semasa awal kanak-kanak, seorang anak yang menderita disleksia mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa lisan. Selanjutnya ketika tiba masanya untuk sekolah,anak ini mengalami kesulitan dalam mengenali dan mengeja kata-kata, sehingga pada akhirnya mereka mengalami masalah dalam memahami maknanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar